Aku pernah membaca artikel
tentang masyarakat yang paling sejahtera di dunia ini. Jadi, di dunia ini
dikenal dua kelompok masyarakat yang umurnya panjang dan selalu sehat
sejahtera, yaitu masyarakat Okinawa dan Sardinia. Rata-rata masyarakat disana
hidup di atas usia 100 tahun dan masih sehat dan semua orang yang mengetahuinya
ingin mengetahui rahasia masyarakat disana. Setelah penelitian selesai terdapat
beberapa indikator yang membuat kehidupan masyarakat disana menjadi sejahtera
dan memiliki umur yang panjang. Ada dua indikator yang menjadi rahasia
masyarakat disana agar mencapai umur di atas 100 tahun dengan kesehatan yang
masih sangat baik. Indikator pertama, mereka banyak mengkonsumsi ikan, kedelai,
jamur, rajin berolahraga, istirahat yang cukup. Indikator yang kedua mereka
memang memiliki kultur yang sangat menghormati orangtua, perasaan dan kecukupan
akan cinta, jiwa yang hangat, dan persahabatan yang erat. Dua indikator
tersebut sangat memiliki dampak yang luar biasa bagi kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat Okinawa dan Sardinia.
Tapi, sekarang aku bukan mau menceritakan
masyarakat di Okinawa dan Sardinia lagi melainkan aku akan menceritakan
kehidupanku yang telah diberikan Tuhan kepadaku selama 21 tahun. Kehidupan pada
dasarnya adalah “kado yang terindah yang pernah Tuhan berikan untukku dan nafas
adalah bonus yang selalu aku dapatkan dari Tuhan”, tapi yang melukiskan kehidupan kita di dalam
dunia siapa? ya kita sendiri. Kita ingin melukiskan dengan warna yang indah?
Atau melukiskan dengan warna yang hitam dan gelap? Itu pilihan kita. Aku
percaya semua orang ingin melukiskan kehidupannya dengan warna yang indah dan
terang tapi ada sebagian manusia, seperti aku yang gak sengaja menggoreskan
warna hitam dan gelap pada kehidupannya atau juga mungkin aku sudah
melukiskannya dengan warna terang dan indah tapi warna itu hanya baik
“dimataku” tetapi tidak baik di hadapan Tuhan. Aku sangat berterimakasih kepada
Tuhan atas penyertaanNya dan berkatNya yang gak pernah habis untukku. Tuhan gak
pernah menjanjikan kehidupan kita selalu indah dan beruntung tetapi dia selalu
menjanjikan akan selalu menyertai kita dan memberkati kita senantiasa sampai
pada saat kita dipanggil kembali kehadapanNya. “I’m not lucky but i’m blessed”.
Aku bukan beruntung tapi aku diberkati Tuhan, setiap jalanku, setiap langkahku,
setiap hal besar ataupun kecil yang terjadi dalam kehidupanku Tuhan selalu
besertaku. Walau terkadang aku sesat dalam memilih jalan, aku salah dalam
memutuskan pilihan dan aku melanggar perintahnya, aku yakin Dia yang berada di
Tahta yang paling tinggi akan memaafkanku, Dia yang menciptakan aku akan selalu
membimbingku dan tidak akan membiarkan aku tersesat.
My Family the meaning of my life.
Aku juga bahagia terlahir dari keluarga yang unik dan super aneh, Tuhan memang
gak pernah salah untuk meletakkan dan membuat segala sesuatunya menjadi
sempurna. Aku berfikir maka aku ada disini, aku melihat kembali bahwa ini adalah
dunia yang sangat indah. Keluarga bagiku seperti matahari, pesonanya adalah
akumulasi dari binar cahaya mata dan cahayanya akan selalu bersemayam dalam
hati ini. Izinkan aku, untuk mengucapkan terima kasihku kepada seorang Ibu yang
hebat, dia memberikan kontribusi yang sangat banyak kepadaku, padahal aku belum
bisa menjadi anak yang sempurna bahkan aku tidak akan pernah bisa menjadi anak
yang sempurna untuknya. Kepada ayahku yang mungkin adalah satu-satunya pria
yang gak pernah menyakiti hatiku, dia yang sesungguhnya mempunyai cinta yang
sangat besar untukku. Dan juga untuk para bodyguard tersayang aku alias abangku yang selalu menjaga aku super ketat seperti paspampres dan aku
presidennya, Mbakku yang selalu hadir dan menasehatiku tiada hentinya. Aku gak kebayang jika kalian semua udah menikah, apakah kalian
masih menjaga dan melindungiku seperti ini?
Mungkin nantinya aku akan cemburu terhadap istri, suami dan anak kalian, karena mereka telah mengambil perhatian kalian yang dulu selalu dan hanya untukku. Mungkin banyak mimpi kalian yang kalian titipkan kepadaku yang mungkin gak akan pernah teraih, tapi ingatlah dan yakinlah dan percayalah bahwa kalian akan selalu ada dalam doa dan hatiku. “Semua orang berlomba untuk meraih semua mimpi karena merasa mimpi itu layak untuk mereka perjuangkan. Tapi bagi aku, keluarga adalah alasan yang layak untuk itu, keluarga layak aku perjuangkan karena aku gak mau kehilangan mimpi yang sudah menjadi kenyataan.”
Mungkin nantinya aku akan cemburu terhadap istri, suami dan anak kalian, karena mereka telah mengambil perhatian kalian yang dulu selalu dan hanya untukku. Mungkin banyak mimpi kalian yang kalian titipkan kepadaku yang mungkin gak akan pernah teraih, tapi ingatlah dan yakinlah dan percayalah bahwa kalian akan selalu ada dalam doa dan hatiku. “Semua orang berlomba untuk meraih semua mimpi karena merasa mimpi itu layak untuk mereka perjuangkan. Tapi bagi aku, keluarga adalah alasan yang layak untuk itu, keluarga layak aku perjuangkan karena aku gak mau kehilangan mimpi yang sudah menjadi kenyataan.”
“Cinta adalah kehidupan, jika
kita kehilangan cinta maka kita kehilangan kehidupan” Jika hanya cinta yang
menjadi indikator dalam sebuah kehidupan, maka semua yang teraih tentulah atas
kontribusi seorang yang telah mencintai aku. Jika hanya cinta satu-satunya yang
menjadi indikator dalam kehidupan, mungkin aku akan berkata “Ya kehidupanku
sudah sangatlah indah dan sempurna karena aku berada disamping orang yang
mencintai dan kucintai”. Tapi kenyataannya, cinta bukanlah satu-satunya
indikator dalam kehidupan. Kehidupan juga memiliki indikator lain, seperti
bagaimana kita bisa “menggali” kebahagiaan dari hal-hal yang sederhana untuk
diri kita sendiri, seperti terdapatnya ide-ide besar yang bersemayam dalam
tubuh seseorang. Tapi bahagianya aku, karena sampai saat ini aku sudah memiliki
kebahagiaan yang berasal dari cinta itu sendiri. Siapakah yang bisa memberikan
cintanya dengan pas ke dalam hatiku? Jawabannya ada di lagu “especially for
you-MYMP”, intinya, you took my heart away.
Dalam kehidupan selalu ada
keinginan. “Keinginan adalah setengah kehidupan dan ketidakacuhan adalah
setengah dari kematian.” Pernah denger dan tau gak itu kata-kata siapa? Itu
kata-kata Kahlil Gibran dan aku menyukai dan setuju terhadap kata-kata itu.
Banyak keinginan yang positif keluar dari fikiran dan hati kita yang tenang
sehingga kita semakin merasakan arti kehidupan, tapi saat kita udah memberikan
ketidakacuhan kita kepada diri sendiri ataupun ketidakacuhan terhadap orang
lain itu adalah hal yang membuat manusia itu sendiri tidak akan pernah mengerti
arti kehidupan. Kehidupan bukan hanya soal untuk “membahagiakan” diri sendiri,
melainkan untuk difokuskan, didedikasikan dan didisiplinkan untuk siapa dan
untuk apa kehidupan kita ini. Karena jika kita sudah memberikan sesuatu yang
positif untuk sekitar kita, tandanya kita sudah mendapatkan kekuasaan. Kita gak
perlu harus menjadi Pak Jokowi yang mempunyai kekuasaan karena dia seorang Presiden,
tapi kita cukup menjadi diri kita sendiri, karena “kekuasaan yang sebenarnya
adalah kemampuan kita untuk melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain”.
Kalau disambungin dengan kata raja Salomo akan seperti ini “Your own soul is nourished when you are kind; it is destroyed when you are cruel”, yang artinya adalah hatimu akan berbunga ketika kamu berbaik hati; tetapi kebahagiaan itu akan lenyap karena kamu berbuat jahat. Kalau Tuhan udah memberikan kado untuk kita dengan menciptakan kita di dunia ini, kita juga harus memberikan kado kepada dunia ini dong? Karena dari awal Tuhan menciptakan manusia tujuannya untuk merawat dan menguasai bumi, bukan untuk membuat bumi ini menjadi rusak apalagi rusak akibat peperangan dan keegoisan kelompok tertentu.
Kalau disambungin dengan kata raja Salomo akan seperti ini “Your own soul is nourished when you are kind; it is destroyed when you are cruel”, yang artinya adalah hatimu akan berbunga ketika kamu berbaik hati; tetapi kebahagiaan itu akan lenyap karena kamu berbuat jahat. Kalau Tuhan udah memberikan kado untuk kita dengan menciptakan kita di dunia ini, kita juga harus memberikan kado kepada dunia ini dong? Karena dari awal Tuhan menciptakan manusia tujuannya untuk merawat dan menguasai bumi, bukan untuk membuat bumi ini menjadi rusak apalagi rusak akibat peperangan dan keegoisan kelompok tertentu.
Saat aku melamar kerja, pernah
ada satu pewawancara bertanya kepadaku “Apa yang bisa kamu jual dari diri kamu, untuk perusahaan ini?”. Sampai rumah aku berfikir jawaban apa yang
paling tepat dan pas untuk aku jawab jika ada yang bertanya seperti itu lagi
nantinya kepadaku. Dan sekarang aku mengetahui jawabannya adalah “komitmen”,
apapun profesinya, berapa pun gajinya, seorang bos atau bawahan kah orang
tersebut jika dia tidak punya komitmen dia pasti belum berkualitas. Karena
“Kualitas dari kehidupan seseorang itu tergantung pada komitmennya untuk
berhasil, bidang apapun yang dia tempuh”. Karena di dalam komitmen, terdapat
keyakinan yang layak untuk kita perjuangkan dan di dalam komitmen pun kita
menaruh kepercayaan kita kalau nantinya kita akan berhasil.
Aku gak tahu apakah umurku
sepanjang umur masyarakat yang ada di Okinawa dan Sardinia atau gak. Aku
percaya berapapun umurku nanti saat kembali ke hadapan sang Pencipta, itu
adalah hal yang terindah. Semua kehendak Tuhan, bukan kehendakku karena
segala yang bisa kurasakan sekarang adalah milik Tuhan, bukan milikku. Aku
percaya segala sesuatunya ada waktunya, dan segala sesuatunya akan indah pada
waktunya.
Tapi jika aku meringkas tentang kehidupanku ini, aku bisa sebahagia ini karena kasih setia Tuhan, karena keluarga, dan karena orang yang mencintai aku tanpa alasan. Kehidupan menurutku akan sia-sia kalau kita tidak bersyukur, tidak mempunyai harapan, tidak memperjuangkan apapun. Hidup memang ada kalanya di atas, ada kalanya juga dibawah tapi kita tidak boleh menyalahkan keadaan itu, yang kita harus lakukan bagaimana kita menghadapi keadaan itu. Jika kamu pernah gagal, beruntunglah karena kamu dikasih pengalaman dan pelajaran yang lebih dari Tuhan dan jika kamu mempunyai cinta dalam hatimu berbahagialah juga, karena kamu merasakan keindahan yang gak akan pernah bisa kamu tuliskan dan pernah bisa kamu gambarkan. Kehidupan akan sempurna saat kita menyadari bahwa tidak akan ada yang pernah sempurna di dalam kehidupan.
“kehidupan seperti permainan
catur, siapa yang berfikir panjanglah yang akan menang”.