Don't Follow your Passion

Cerita saya diatas membuat saya membuka kembali buku yang sudah pernah saya beli namun belum banyak saya baca. Judulnya "So Good They Can't Ignore You". Yang bikin heboh kemudian adalah sub judulnya "Why Follow Your Passion is a Bad Advice". Atau kalau kita terjemahkan artinya, "jangan kejar passion Anda".

Ini agak kontroversial karena sekarang ini kita di bombardir oleh berbagai nasihat tentang karir dan bisnis yang intinya kerjakanlah sesuatu yang menjadi "Passion" kita. Dan buku ini memaparkan berbagai data hasil penelitian yang bukan saja menyatakan bahwa mengejar passion itu bukan saja tidak bermanfaat, lebih dari itu malah berbahaya.

Kenapa?

Salah satu alasan yang dipaparkan adalah, mengejar "passion" membuat kita berpikir seolah-olah ada pekerjaan / bisnis yang ideal "gue banget" diluar sana. Dan selama kita ada ketidak sukaan pada pekerjaan / bisnis kita, kita menyatakan ini "bukan passion gue" dan kemudian berpindah ke bidang lain. Jadi lah kutu loncat.

Lalu kalau mengejar passion itu adalah hal yang berbahaya, harus bagaimana dong?

Cal Newport, penulis buku tersebut yang juga merupakan associate professor di George Town University memaparkan data alternatif. Yaitu, skill (atau kompetensi) lebih penting dari passion. Bahkan data menunjukkan bahwa, seseorang yang mencintai (memiliki passion) dalam suatu pekerjaan, memiliki korelasi positif dengan tingkat skill dan jam terbangnya di bidang tersebut.

Artinya apa? Ternyata passion itu bukanlah sesuatu yang "ditemukan", seringnya melalui tes kepribadian. Melainkan terbentuk dari pengalaman (kompetensi + jam terbang). Sesuatu yang tadinya tidak disukai pun, akhirnya bisa menjadi passion kalau kita memiliki jam terbang yang tinggi dan mengembangkan skill hingga expert dibidang tersebut.

Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Sang Maestro, Mihaly Csikszentmihaly (cara bacanya: mihay cikzenmihay) dalam bukunya yang fenomenal: FLOW. Buku tersebut memaparkan hasil penelitian terhadap orang-orang yang sangat mencintai pekerjaannya. FLOW secara sederhana adalah sebuah kondisi ketika seseorang saking asyiknya bekerja, ia sampai lupa waktu.

Ternyata, kebahagiaan dalam pekerjaan, menurut hasil penelitian Prof. Mihaly, didapat bukan dari mengerjakan suatu pekerjaan yang mudah / menyenangkan. Flow didapat justru ketika seseorang menemui masalah / tantangan (challenges) dan kemudian ia mengembangkan skill dan kompetensinya untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Ketika seseorang berhasil mengatasi tantangan tersebut, disitulah timbul kepuasan.


Bisa kita lihat dari diagram berikut. Flow adalah perpaduan antara menghadapi tantangan dan mengembangkan skill. Jika kedua hal tersebut dilakukan dengan seimbang, maka terbentuklah jalur Flow. Tapi jika tantangan terlalu tinggi dibandingkan skill, terbentuklah anxiety (kecemasan / frustasi). Sebaliknya, jika tantangan terlalu rendah dibandingkan skill, maka terbentuklah boredom (kebosanan).

Jadi mulailah dengan menghadapi tantangan yang kecil, lalu tingkatkanlah skill untuk mengatasi tantangan tersebut. Berikutnya carilah tantangan yang lebih tinggi, kemudian tingkatkanlah skill untuk mengatasinya. Begitu terus sampe lebaran kuda. Dan itulah yang disebut dengan Flow, atau bahasa lainnya, Passion.

***

Di LinkedIn ini sudah terlalu banyak orang-orang yang mengeluh mencari pekerjaan itu susah. Lalu membuat postingan tentang bagaimana tidak adilnya HRD atau Recruiters. Padahal, sebaiknya kitalah yang refleksi diri. Skill kita sudah mumpuni belum? Karena kalau skill kita sudah mumpuni, maka kita yang dikejar-kejar recruiters, bukan sebaliknya.

Maka bagi Anda yang belum bekerja, sambil menunggu, lakukanlah berbagai upaya untuk meningkatkan skills. Bagi yang sudah bekerja, apalagi, tingkatkan skills Anda agar segera bisa handle pekerjaan yang lebih berat. Pekerjaan yang lebih berat = promosi. Baca buku, ikut training / seminar, dengarkan podcast inspiratif di inspigo, atau tonton video-video training di edubisnis.

Kalo masih ga punya duit juga, di YOUTUBE juga banyak materi training GRATIS. Atau cari teman / senior yang bidangnya sama dengan kita, ajak ketemu dan minta sharing pengalaman. Tidak ada alasan buat kita untuk tidak mengembangkan skill. Karena seperti yang sudah disampaikan diatas, ternyata kunci kepuasan dalam bekerja / Passion / Flow justru ada pada Skills & Jam Terbang Tinggi.

Semoga bermanfaat.

Pages