Tanggal 4 Juni 2023.
Jakarta.
Dihari minggu yang cerah dengan tanda lagit hari ini sepenuhnya tidak akan hujan. Aku malas untuk pergi keluar rumah. Ekspektasi ku yang sudah kubuat sejak minggu lalu, dilupakan dengan begitu saja.
Yes. karena 1 kata malas, malas bermacet macetan dengan orang orang jakarta, yang memiliki alibi akan healing di minggu akhir pekan. Karena biasanya, awal bulan, orang akan beramai ramai keluar rumah, setelah mendapatkan gaji, aku urungkan niatku untuk berpergian.
Beberapa hari lalu aku kurang tidur. Kita sebut saja, tidak bisa tidur, karena harus menyelesaikan deadline pekerjaan, dimana aku hanya tidur 2 jam. Aku percaya bahwa dalam hidup, kita berdampingan dengan hukum tabur tuai, dan ya aku tidur 2 jam berakhir fokusku kurang. Tapi mungkin hal ini bisa dihindari dengan mencuri curi waktu untuk tidur.
Dari kejadian hal ini, memangn terkadang, aku memerlukan kejadian tamparan yang membekas, agar kembali lagi dengan rasa bersyukur. Karena terkadang saking sibuknya aku lupa bersyukur atau bahkan hanya untuk sekedar mengingatkan diri sendiri, apa yang kita dapatkan sekarang bukan serta merta memang terjadi begitu saja. Terkadang loh yaaa...
Terkadang kita apes, terkadang kita beruntung. Aku bersyukur masih bisa ditemani orang orang baik disekitarku, walaupun terkadang mereka datang dan pergi.
Terkadang juga mereka pergi karena melakukan kesalahan. bercermin beberapa minggu ini, aku selalu pergi karena kesalahan, mungkin ini habit yang perlu aku ubah.
Sungguh reaksi orang itu memiliki berbagai macam reaksi, dan ngga semua orang memiliki cara meminta maaf yang sama. Yang dimana dulu aku punya pemikiran, kalau orang minta maaf itu, just say. SOORRRYY...
Namun ternyata di balik itu, kalian akan menemukan berbagai embel embel lainnya.
Ada yang sibuk berdalih dan beralasan.
Ada yang malah marah duluan.
Ada yang pura pura tak terjadi apa apa namun berharap dimaafkan.
Dibalik begitu banyak masalah muncul karena orang sulit untuk minta maaf, misal gengsi xixixi.
Yang jadi catatan utnuk diriku sendiri adalah. Akuilah kesalahan mu. Minta maaf dan ucapkan dengan tulus. Ngga perlu bersilat lidah atau membela diri. Itu hanya akan membuat orang yang kamu sakiti semakin menjadi. Pun biasanya ngga ingin mendengarkan alasan kamu. Sehingga tidak akan mengerti.
Karena kita tidak akan bisa memaksakan orang untuk memaafkan kita. Mengikuti kehenduak kita.
Itu bukan bagian kita. Tapi meminta maaf dengan tulus adalah bagian kita. Seberapapun kita tidak bermaksud menyakiti atau bahkan ngga sengaja.
Admin that you're wrong. Apologize properly. Dont do it again, so you can move on.