Cerita Sahaja

Aku lelah.
Lelah bermain - main dengan topengku.
Lelah harus selalu berpura - pura tegar dihadapanmu.
Lelah harus selalu berpura - pura bahwa aku adalah perempuan paling bahagia.
Aku lelah bersaing dengan waktu
Tak adakah sedikit kesempatan bagiku ?
Untuk berbicara tentang kata bahagia.
Tak adakah sedikit waktu untukku ?
Untuk merangkai sedikit lagi angan bersamamu.
Tak adakah sedikit tempat untukku?
Untuk sekedar bersandar dari rindu yang setiap waktu membunuhku.

Tak adakah sedikit cinta untukku? Untuk sekedar berbicara kata, betapa aku begitu mencintaimu, tak peduli siapapun kamu.

Tak adakah sedikit bahagia untukku untukku?
Bahkan, ketika aku mencintaimu dalam diam pun, cinta itu tetap dapat  meninggalkan luka.
Tak adakah sedikit jalan untukku?
Jika bukan untuk kita, setidaknya hanya untukku.
Aku yang terlalu pintar bermain topeng, atau kamu dan mereka yang tidak peka akan sakit yang ku rasakan ?
Memang sudah  kodratnya manusia pandai memainkan topengnya.
Meski sekedar untuk menutup luka.
Aku pernah bermimpi. Namun, tak pernah ku utarakan.

Aku pernah berangan. Namun, tak pernah ku sampikan.
Jika semua tentang ketulusann, rasanya sudah hampir putus asahanya untuk berbicara bahwa aku pernah menicntaimu apa adanya.
Jika semua tentang karma...
Salahku yang mana yang harus dibalas dengan luka sedalam ini?
Dan jika, semua tentangmu. Kenapa ternyata Tuhan mempertemukan kita?
Jika memang harus berpisah, seharusnya ucapkan salam.
Sama seperti perkenalan yang pernah kita jalani.
beberapa ratus malam yang lau
Kumohon, biarkan rindu ini bicara .
Atau cinta, ini tertawa.
Hanya sekedar melepas lara.
Karena, tidak ada tempat terbaik selain dirimu untuk mengutarakan semua.




Then if you burn, I'm gonna burn with you.

Paris Van Java, September 18



SESI GABOET NUNGGU KELAS 

Pages